DPR Soroti Minyak Atsiri Eucalyptus Anti Corona yang Ternyata Belum Diuji Publik

- Jurnalis

Senin, 6 Juli 2020 - 13:34 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

ifakta.co, JAKARTA – Kementerian Pertanian RI merilis soal temuan obat anti corona yang kabarnya mampu membunuh virus corona 80-100 persen.

Namun, penemuan obat yang mampu melawan pandemi virus Corona (Covid-19) berupa minyak atsiri Eucalyptus ternyata belum diuji publik.

Anggota Komisi IV DPR RI Hamid Noor Yasin menegaskan, Kementan harus segera melakukan uji ilmiah dan publik atas temuannya itu.

 Dalam keterangan persnya, Senin (6/7/2020), Hamid menerima penjelasan soal obat itu dari Kementan. Minyal atsiri  Eucalyptus merupakan produk yang efektif, efisien, dan murah untuk melawan corona.

Eucalyptus mengandung 1,8 cineole sudah diuji terhadap virus Corona (beta dan gamma Corona) di Lab. Biosecurity Level 3 Kementan. Hasilnya mampu membunuh virus Corona 80 -100 persen.

 Hamid menyarankan, sebaiknya Kementan segera melakukan uji ilmiah maupun uji publik yang paten, sebelum dirilis ke publik.

Bila penemuan kalung aromaterapi produk dari Kementan ini dikatakan obat, maka harus melalui tahap uji klinis kepada manusia sesuai dengan prosedur penelitian obat.

“Upaya Kementan ini terlalu terburu-buru dalam merilis produk kalung aromaterapi yang masih tergolong jamu, bukan obat. Menjadi persoalan sudah ada klaim dapat menyembuhkan Covid-19. Tanpa penjelasan memadai, banyak pihak akan menyangka kelenik atau jimat,” ujar legislator dapil Jawa Tengah IV itu.

 Ditegaskan Hamid, segala tindakan penyembuhan penyakit harus ketat dalam persoalan ilmiah dan uji klinis.

Segala asumsi dan uji coba empiris yang tidak banyak dilakukan dapat membuat gaduh. Sebagai contoh yang perlu dihindari adalah, prilaku analogi minyak Eucalyptus memiliki 1,8 cineole, lantas dapat diklaim merusak struktur protein (mpro) dari virus corona sehingga virus tidak bisa memperbanyak diri, lalu mati.

Politisi Partai Keadilan Sejahtera (PKS) ini menyayangkan upaya pemerintah yang sudah bekerja keras mengendalikan virus corona dengan menemukan berbagai produk, baik obat maupun jamu, tetapi tidak dilakukan penjelasan dan komunikasi publik yang baik, sehingga menimbulkan keributan di sana sini.

“Saya sebenarnya mengapresiasi berbagai lembaga yang telah berupaya melakukan pencarian dan penemuan produk obat maupun metode untuk mengendalikan virus Corona ini. Tapi semua uji ilmiah beserta penjelasannya harus dilakukan secara seksama sehingga tidak perlu menimbulkan kontroversi. Semua penemuan yang tidak melalui uji klinis akan berhadapan pada perusahaan farmasi besar sekaligus kode etik kedokteran,” seru Hamid.

Ditambahkannya, langkah Kementan memang seharusnya didukung dalam upaya menemukan produk penyembuh yang berasal dari dalam negeri.

“Tapi, sekali lagi dukungan pemenuhan standar dan prosedur mesti dilalui dahulu, baru kemudian merilis produk tersebut. Bukan langsung mempublikasikannya tanpa uji klinis dan penjelasan yang memadi kepada publik,” pungkasnya.

(Pen)

Berita Terkait

Perlindungan Petani Minim, DPRD Kabupaten Tangerang Tetapkan 3 Raperda
Haji Sarmilih.SH Gelar Bimtek Saksi TPS untuk Memastikan Kemenangan
Kecamatan Palmerah Lantik 655 Anggota Bawaslu
Ratusan Warga Kampung Can Tiga Antusias Hadiri sosialisasi Pemilu Partai PPP
Legislator Minta Pemerintah Lakukan Deteksi Dini Terhadap Virus Polio
Ratusan Warga Sudimara Hadiri Sosialisasi Partai PPP di Perumahan Pedurenan Villa
Dibawah Rintik Gerimis Ratusan Warga Hadiri Sosialisasi Partai PPP di Kelurahan Sudimara
Caleg DPRD Provinsi Banten Haji Sarmilih.SH Resah dengan Keadaan Pertanahan di Wilayah Tangerang

Berita Terkait

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:54 WIB

Wasekjen Walubi Romo Asun Disalami Presiden Jokowi di Kongres Hipmabudhi ke -XII

Kamis, 28 Maret 2024 - 19:13 WIB

Chandra Aditiya Nugraha siap Maju Menjadi Ketua Umum Hikmahbudhi Periode 2024-2026

Rabu, 27 Maret 2024 - 23:14 WIB

Kodim 0505/Jakarta Timur Peringati Nuzulul Qur’an Bersama Warga Utan Kayu

Rabu, 27 Maret 2024 - 17:57 WIB

Majalah Eksekutip Komunitas Todays Berbagi 150 Nasi Kotak pada Warga yang Melintas Didepan Sedayu Mall

Rabu, 27 Maret 2024 - 17:30 WIB

Bimbel Koguredu Kembali Bagikan 150 Nasi Kotak untuk Berbuka Puasa

Rabu, 27 Maret 2024 - 17:02 WIB

Bapas Kelas 1 Jakbar Santuni Puluhan Klien Anak Pemasyarakatan dan Yatim Piatu

Rabu, 27 Maret 2024 - 15:05 WIB

Mampukah Indonesia Mencapai Zero Diskriminasi HIV pada 2030

Senin, 25 Maret 2024 - 17:16 WIB

PT KCN Ikut Partisipasi Berikan Santunan di Acara FKPPI Cilincing

Berita Terbaru

Eksplorasi konten lain dari ifakta.co

Langganan sekarang agar bisa terus membaca dan mendapatkan akses ke semua arsip.

Lanjutkan membaca